Dead Time Story
Monday, May 29, 2006
Skenario film Dead Time draft pertama akhirnya selesai setelah bertahun-tahun filmnya looping terus dalam kepala saya sampai hampir bosen nontonnya.
Ide cerita Dead Time mulai terpikirkan waktu saya masih jadi wartawan di The Jakarta Post. Saya baru dua minggu kerja di sana dan ditugaskan untuk meliput sebuah berita yang tidak mungkin ditugaskan ke wartawan-wartawan senior karena materinya mungkin dianggap sangat trivial dan cuma isapan jempol. Seorang perempuan dari Philiphina datang ke Jakarta untuk bertemu presiden, dengan membawa setumpuk dokumen yang dia klaim sebagai bukti adanya sejumlah account di bank Swiss yang bisa dicairkan oleh pemerintah Indonesia, yang nilainya mencapai ratusan milyar dolar Amerika. Perempuan yang datang ke Jakarta dengan ditemani oleh seorang laki-laki dari Brunei itu berharap bisa dapat persenan jika dana itu cair. Saya mewawancarai perempuan kurus dan bermata sayu itu di kamar hotelnya. Sepanjang interview, saya malah membayangkan sebuah film. Saat itu saya sadar saya tidak cocok untuk jadi wartawan.
Sejak saat itu, cerita berkembang dan seolah-olah punya kehidupan sendiri. Dalam film Janji Joni, judul Dead Time bisa dilihat di berbagai poster yang ada di bioskop dan dalam adegan gala premiere di awal film. Kalau anda sudah nonton Janji Joni dan ingat dialog Nicholas Saputra dan Rachel Maryam dalam tempat sampah tentang insiden di sebuah terminal bus, itu adalah pembukaan film Dead Time.
Sayang, saya belum bisa memberitahu sinopsis atau plotnya. Tapi gambar background blog ini (bukan poster) bisa menggambarkan feel filmnya bakal seperti apa. Yang pasti, akan sangat berbeda dari Janji Joni.
Posted by Joko Anwar 12:31 PM
Labels: Pre-Production
Eh mampir yak ke blog kami di :
http://pinot-videoroom.blogspot.com